Memberdayakan Kaum Petani
Fileksius Gulo Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dimuat di Koran Sindo 28 Maret 2015 (tulisan ke ...
http://pendidikansejarahusd.blogspot.com/2015/06/memberdayakan-kaum-petani.html
Fileksius Gulo
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dimuat di Koran Sindo 28 Maret 2015 (tulisan ke dua di media massa)
Sebagian besar petani kita masih merupakan petani subsistem dengan segala keterbatasan mereka, khususnya dalam bidang penguasaan teknologi pertanian yang modern.
Di sisi lain, sektor pertanian Indonesia kurang memperoleh perhatian pemerintah dalam pengembangannya secara menyeluruh apabila dibandingkan dengan perhatian pemerintah pada sektor industri. Sektor pertanian bahkan harus menyubsidi sektor industri melalui penetapan harga padi yang rendah.
Sementara industri mendesak sektor pertanian dari lahan yang subur ke lahan yang marginal seperti lahan gembut, lalu upaya pembangunan pertanian yang seharusnya mengubah kedudukan dari ”peasant” ke ”farmer’ menjadi sangat tersendat-sendat. Telah terbukti bahwa sektor pertanian telah mampu menjadi tumpuan kehidupan masyarakat yang sedang menghadapi krisis ekonomi, sektor pertanian juga berperan sebagai suatu ”primary sector” dalam proses pembangunan.
Namun, tetap dibutuhkan investasi yang mahal untuk membangun sebuah agroindustri yang mampu menjadi mesin pendorong pembangunan ekonomi yang andal. Di samping itu, untuk membangun suatu agroindustri akan menghadapi tantangan yang berasal dari perubahan-perubahan yang terjadi pada masa kini yang cenderung didominasi oleh negara-negara maju.
Sejarah telah membuktikan bahwa ketahanan sektor pertanian dalam menghadapi rentetan krisis ekonomi, krisis moneter, maupun krisis pembangunan di Indonesia. Semula industrialisasi diandalkan sebagai suatu model pembangunan yang mampu memecahkan masalah keterbelakangan negara berkembang dan negara Indonesia.
Namun ketika krisis menimpa negara kita, pembangunan sektor pertanian kembali menjadi harapan dan tumpuan baru bagi para perencana pembangunan. Memberdayakan kaum petani adalah tanggung jawab kita untuk menyelamatkan sejarah agraria Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat memberikan pendidikan dan pelatihan-pelatihan terhadap kaum petani.
Melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang terprogram secara sistematis dan berkeadilan, barangkali kita tidak takut bermimpi ketika melihat para petani kita hidup sejahtera dalam menghadapi persaingan yang begitu kompleks. Semoga!
Sumber : http://www.koran-sindo.com/read/982338/161/memberdayakan-kaum-petani-1427513050
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dimuat di Koran Sindo 28 Maret 2015 (tulisan ke dua di media massa)
Sebagian besar petani kita masih merupakan petani subsistem dengan segala keterbatasan mereka, khususnya dalam bidang penguasaan teknologi pertanian yang modern.
Di sisi lain, sektor pertanian Indonesia kurang memperoleh perhatian pemerintah dalam pengembangannya secara menyeluruh apabila dibandingkan dengan perhatian pemerintah pada sektor industri. Sektor pertanian bahkan harus menyubsidi sektor industri melalui penetapan harga padi yang rendah.
Sementara industri mendesak sektor pertanian dari lahan yang subur ke lahan yang marginal seperti lahan gembut, lalu upaya pembangunan pertanian yang seharusnya mengubah kedudukan dari ”peasant” ke ”farmer’ menjadi sangat tersendat-sendat. Telah terbukti bahwa sektor pertanian telah mampu menjadi tumpuan kehidupan masyarakat yang sedang menghadapi krisis ekonomi, sektor pertanian juga berperan sebagai suatu ”primary sector” dalam proses pembangunan.
Namun, tetap dibutuhkan investasi yang mahal untuk membangun sebuah agroindustri yang mampu menjadi mesin pendorong pembangunan ekonomi yang andal. Di samping itu, untuk membangun suatu agroindustri akan menghadapi tantangan yang berasal dari perubahan-perubahan yang terjadi pada masa kini yang cenderung didominasi oleh negara-negara maju.
Sejarah telah membuktikan bahwa ketahanan sektor pertanian dalam menghadapi rentetan krisis ekonomi, krisis moneter, maupun krisis pembangunan di Indonesia. Semula industrialisasi diandalkan sebagai suatu model pembangunan yang mampu memecahkan masalah keterbelakangan negara berkembang dan negara Indonesia.
Namun ketika krisis menimpa negara kita, pembangunan sektor pertanian kembali menjadi harapan dan tumpuan baru bagi para perencana pembangunan. Memberdayakan kaum petani adalah tanggung jawab kita untuk menyelamatkan sejarah agraria Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat memberikan pendidikan dan pelatihan-pelatihan terhadap kaum petani.
Melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang terprogram secara sistematis dan berkeadilan, barangkali kita tidak takut bermimpi ketika melihat para petani kita hidup sejahtera dalam menghadapi persaingan yang begitu kompleks. Semoga!
Sumber : http://www.koran-sindo.com/read/982338/161/memberdayakan-kaum-petani-1427513050