Profil
Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma telah berdiri pada tahun 1955 seiring dengan berdirinya Perguruan Tinggi Pe...
Program
Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma telah berdiri pada tahun
1955 seiring dengan berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Sanata
Dharma. Program studi ini awalnya merupakan Kursus B I Sejarah yang dirintis
oleh Pater Wilhelmus van der Meulen, S.J., yang kemudian, ketika PTPG Sanata
Dharma berdiri, menjadi Jurusan Sejarah Budaya. Penyelenggaraan Pendidikan
Sejarah merupakan aktualisasi dari kehendak para pendiri PTPG Sanata Dharma
untuk menyiapkan guru-guru sekolah menengah yang memiliki bekal keahlian
mendidik dan kemampuan untuk mempertahankan, merawat, dan mengembangkan
sendi-sendi kebudayaan asli yang baik. Driyarkara, selaku pendiri Sanata
Dharma, sangat menekankan pentingnya pendidikan karakter agar tunas-tunas muda
leluasa untuk tumbuh berkembang secara utuh, cerdas, humanis, dan sadar
kebangsaan. Dalam konteks ini, penyelenggaraan pendidikan sejarah menjadi
sangat strategis.
Pendidikan
Sejarah bertransformasi dari Jurusan Sejarah Budaya (1955) menjadi Jurusan
Sejarah dan Geografi Sosial (1973: IKIP), dan berubah lagi menjadi Program
Studi Pendidikan Sejarah (1993: Universitas). Peristiwa penting yang pantas
dicatat dari perjalanan Pendidikan Sejarah sbb: 1) Jurusan Sejarah Budaya pada
tahun 1961 mendapatkan status disamakan yang diumumkan langsung oleh Presiden
Soekarno ketika berkunjung ke Sanata Dharma pada tahun 1962; 2) Pada tahun 1997,
Program Studi Pendidikan Sejarah terakreditasi dengan nilai B dan pada tahun
2003 status akreditasinya meningkat menjadi A hingga saat ini.
Program Studi Pendidikan Sejarah sebagai bagian integral dari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang khusus bertanggung jawab menghasilkan guru sejarah. Oleh sebab itu
ikut bertanggung
jawab dalam membentuk guru sejarah yang profesional, humanis, dedikatif dan
berbasis Pedagogi Ignasian. Guru sejarah ini mempunyai peran aktif dalam nation and character building.
Dalam
proses penyelenggaraannya pendidikan calon guru sejarah berbasis Pedagogi
Ignasian yang mengintegrasikan pengalaman kontekstual, refleksi, tindakan, dan
evaluasi dalam suasana dialogis.
Agar
dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi dan misinya, Program Studi
Pendidikan Sejarah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Bentuk-bentuk
kerjasama tersebut antara lain :
1.
Program
Praktik Pengalaman Lapangan melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan lain
terutama tingkat SMA dan SMK.
2.
Kerjasama
dengan berbagai lembaga pendidikan dan non-pendidikan melalui Pusat Penelitian
dan Pelayanan Pendidikan (P4), FKIP, Universitas Sanata Dharma
3.
Kerjasama
dengan Han University, Belanda dalam rangka mengembangkan wawasan kesejarahan
di kawasan Yogyakarta.
4.
Program
sertifikasi guru sejarah melalui kerjasama dengan Rayon 138 dan Konsorsium
Sertifikasi Guru